E. Komunikasi Media dan Model Komunikasi Arsitekturalis

Dalam beberapa teori tentang komunikasi, berbagai varian dan model komunikasi telah mewarnai system komunikasi media berbasis internet. Namun, belum banyak model komunikasi (atau bahkan belum ada) yang memadukan system komunikasi media dengan piranti ruang public (public space) sebagai wahana utamanya. Penulis kemudian mencoba untuk memberikan nama model komunikasi tersebut dengan nama Model Komunikasi Artsitekturalis. Model ini juga berbasis internet yang pada prinsipnya difungsikan sebagai persenyawaan antara media komunikasi dengan tata ruang yang berdimensi artistik dan diperuntukkan pada ruang-ruang publik dalam sebuah kota berkembang atau maju baik dari infrastruktur maupun geliat perekonomian sebuah kota besar tersebut. Model komunikasi arsitekturalis merupakan konsep konsep komunikasi massa yang memerlukan komponen seperti ide/gagasan, media tron atau videotron, pesan, ruang publik, dan pusat keramaian kota atau lingkungan sehingga proses komunikasi bisa mencapai hasil yang efektif dan mempunyai efek yang mengharuskan khalayak melakukan reaksi positif maupun negative terhadap pelaksanaan proses komunikasi terserbut. Berikut ini gambar model komunikasi arsitekturalis yang Saya ilustrasikan sebagai berikut:

(

(Model Komunikasi Arsitekturalis (Suharto, 2016))

Gambar di atas dimaksudkan bahwa proses komunikasi arsitekturalis yang saya populerkan ini mempunyai komponen-komponen utama yaitu:

Public Space, yaitu ruang – ruang terbukan dalam kota yang dinamis untuk diperuntukkan kepada kepentingan publik, seperti Taman Kota, Anjungan Pantai, Hutan Kota, Pusat Informasi lainnya.

Ide/Gagasan, yaitu pesan yang ingin dipublikasikan atau dikomunikasi yang merupakan aspirasi dari orang perorang, kelompok, komunitas, lembaga, yayasan, dan atau organisasi baik swasta maupun pemerintah.

Sumber, yaitu seseorang atau lembaga dan atau organisasi yang berfungsi sebagai operator sekaligus regulator dari sebuah ruang publik mulai dari penyediaan sarana, mengumpulkan/menerima ide/pesan, berita, iklan dalam bentuk tulisan, gambar, video/audiovisual selanjutnya melakukan editing, mendisain atau memproses, mengkomunikasi dan atau mengiklankan sebuah pesan yang berdimensi ekonomis dan atau informasi serta mendidik ataupun menghibur yang memiliki privasi dan infrastruktur media sebagai medium komunikasi, baik bersifat privat, maupun komersil.

Media Public, yaitu sarana atau wahana yang berfungsi untuk menjadi tempat memproses, mengkomunikan dan menayangkan ide-ide, gagasan, berita, iklan dan lainnya dengan system slide, iklan, video, audio dan lainnya.

RTRW, yaitu Rencana Tata Ruang Wilayah yang merupakan regulasi yang dimiliki oleh badan pemerintah untuk menzonasi dan mendelinasi sebuah wilayah atau ruang dalam kota untuk dijadikan sebagai ruang publik, fasilitas social dan fasilitas umum. Sehingga, pemanfaatan ruang publik tersebut selaiknya harus berdasarkan rencana RTRW agar desain arsitekturalis dari media publik yang akan ditempatkan dapat berjalan baik.

Khalayak, yaitu masyarakat kota pada umumnya dan merupakan sebagai penerima atau tujuan dari komunikasi publik.

Efek, yaitu setelah ide atau pesan dikirim dari sumber melalui media kepada khalayak atau penerima maka dapat mempengaruhi sikap, pikiran dan tindakannya.

Feedback, Yaitu tindakan yang dilakukan oleh khalayak atau penerima setelah menerima berita, pesan dan semacamnya dari sumber berita melalui media.

Lingkungan, yaitu Lingkungan dimaksudkan dapat menjadi penentu apakah proses pengiriman berita dapat efektif atau tidak. Ataukah berita yang disampaikan melalui gangguan-gangguan akibat dari lingkungan sehingga proses komunikasi tidak sempurna.