Главная Случайная страница


Полезное:

Как сделать разговор полезным и приятным Как сделать объемную звезду своими руками Как сделать то, что делать не хочется? Как сделать погремушку Как сделать так чтобы женщины сами знакомились с вами Как сделать идею коммерческой Как сделать хорошую растяжку ног? Как сделать наш разум здоровым? Как сделать, чтобы люди обманывали меньше Вопрос 4. Как сделать так, чтобы вас уважали и ценили? Как сделать лучше себе и другим людям Как сделать свидание интересным?


Категории:

АрхитектураАстрономияБиологияГеографияГеологияИнформатикаИскусствоИсторияКулинарияКультураМаркетингМатематикаМедицинаМенеджментОхрана трудаПравоПроизводствоПсихологияРелигияСоциологияСпортТехникаФизикаФилософияХимияЭкологияЭкономикаЭлектроника






B. Konsep Komunikasi Massa





Memasuki era modernisasi dan globalisasi yang membawa dampak kemajuan teknologi menempatkan komunikasi di garda terdepan pada gelombang revolusi ilmu pengetahuan. Secara implisit bahwa komunikasi yang semula hanya merupakan gejala saja, dan belum begitu diminati oleh banyak kalangan telah mampu meyakinkan seluruh isi jagad raya – terutama para kaum akademisi dan teoritisi, bahwa tanpa komunikasi maka kita akan kesulitan untuk mengarungi derasnya gulungan ombak perubahan. Olehnya itu, kehadiran komunikasi sangat penting dalam dimensi kehidupan manusia. Maka, yang dulunya hanya merupakan sebatas gejala, kemudian berubah menjadi sebuah disiplin ilmu, yang dinamakan ilmu komunikasi atau communication science dan atau communicology sebagai ilmu yang bersifat interdisipliner, telah melahirkan berbagai teori ilmu komunikasi. Perkembangan Ilmu komunikasi, di Eropa berkembang dari Zeitungswissenshaft dan di Amerika Serikat berkembang dari journalism, makin lama makin memperkaya diri dengan hasil penelitian yang mempunyai arti penting. Tampaknya, perkembangan ilmu komunikasi dari waktu ke waktu semakin memperlihatkan – bukan lagi gejala – produk-produk teknologi modern seperti surat kabar, radio, televisi dan sebagainya.

Perkembangan selanjutnya, ilmu komunikasi ternyata bukan lagi saatnya untuk berbicara dan mempelajari serta meneliti tentang kesamaan arti komunikator dan komunikan. Tetapi, penekanannya semakin mengarah pada bagaimana kegiatan dari ilmu komunikasi membuat komunikan berubah sikap dan pandangan dan perilakunya, dan bukan lagi untuk dapat mengerti atas apa yang dilakukan oleh proses kerja komunikasi. Perubahan drastis di bidang ilmu komunikasi ini seterusnya menempatkan sasaran kepada satu, dua atau lebih dan bahkan puluhan orang dalam skala kecil. Namun, lebih dari itu dengan semakin kuatnya pengaruh teknologi informasi dan komunikasi maka sasarannya sudah ratusan dan bahkan jutaan jiwa manusia. Salah satu bagian dari perkembangan teknologi di bidang ilmu komunikasi yang mempunyai peranan sangat penting untuk mengaktualisasi produk teknologi modern adalah media massa.

1. Perkembangan Media Massa

a. Pers

Perkembangan komunikasi massa dimulai oleh pers, kemudian disusul oleh media elektronik seperti film, radio dan televisi. Pers dalam pengertian sempit berarti media cetak, surat kabar dan majalah. Dan dalam makna umum pers juga dapat berarti bahwa radio, televisi dan film. Maka seluruh aspek pers tersebut sering diklasifikasikan menjadi media massa dan media elektronik. Kedua klasifikasi ini sama-sama menyiarkan berita.

Secara historis, pers dalam artian surat kabar yang tertua ialah Notizie Scritte di Venesia, yang terbit pada 1566, sedangkan majalah yang pertama-tama diterbitkan adalah Gentleman’s Magazine pada tahun 1731 di London. Sejak diterbitkannya surat kabar dan majalah itu sampai abad ke 19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh pers, terutama surat kabar. Pengaruh surat kabar pada masyarakat cukup besar, sehingga timbul pertentangaan pendapat, apakah persuratkabaran itu Kunde atau Wissenschaft, pengetahuan atau ilmu. Masalah ini banyak dibahas dalam berbagai forum dan konferensi di kalangan para ahli, mereka mempertahankan pendapat masing-masing dengan berbagai argumentasi ilmiah. Dalam hubungannya dengan perkembangan dari Zeitungskunde (pengetahuan persuratkabaran) ke Zeitungswissenschaft (ilmu persuratkabaran), patut dicatat nama Prof. Dr. Karl Bucher, yang meskipun ia seorang sarjana ekonomi, tetapi ia banyak meneliti persuratkabaran. Adalah dia yang pertama-tama mengajarkan Zeitungswissenschaft pada tingkat universitas, yakni di Universitas Bazel, Swiss, pada tahun 1884.

Olehnya itu, maka perkembangan surat kabar yang dipelajari sebagai gejala sosial, maka juga surat kabar dianggap sebagai gejala psikologis, karena pembaca surat kabar menghadapi problematika atas pernyataan-pernyataan yang dikandung oleh surat kabar, baik dalam bentuk pengumuman maupun berita. Sehingga bentuk-bentuk pernyataan umum yang disampaikan melalui media dinilai oleh para cendekiawan memerlukan ilmu tersendiri, sebab ilmu-ilmu lainnya tidak cukup untuk mempelajari dan meneliti gejala-gejala yang ada hubungannya dengan pernyataan tersebut.

b. Media Elektronik

Komunikasi massa terutama media massa semakin berkembang pesat dari tahun ke tahun dan ataupun dari masa ke masa. Sebab, teknik pemberitaan surat kabar telah mengakami perubahan akibat timbulnya berita radio dan berita televisi yang penyebarannya jauh lebih cepat. Kehadiran media elektronik seperti radio, televisi dan film tersebut tampaknya semakin memperkaya khazanah komunikasi massa, karena inovasi-inovasi teknologi yang menyertai perkembangannya semakin memberikan manfaat bagi manusia.

Setelah media surat kabar, media massa kemudian berkembang dengan adanya Film. Film bicara baru diperkenalkan kepada umum pada tahun 1927 di Amerika Serikat, tetapi belum sempurna. Baru delapan tahun kemudian, film bicara yang sempurna dapat dinikmati umum dengan pemutara yang cukup lama.

Usaha-usaha film yang semakin disempurnakan dalam pembuatan, kemudian mendapat ancaman dengan hadirnya televisi dan radio. Radio siaran sebagai media massa muncul setelah film. Kehadiran radio tampaknya bukan menyiarkan informasi-informasi yang berbentuk hiburan seperti musik dan olah raga, tetapi lebih dari itu radio siaran menyiarkan informasi mengenai pemilihan umum Presiden di Amerika Serikat pada 1920 yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara luas dan teratur pada masyarakat. Ketika perang Dunia II berkecamuk, radio siaran ini memegang peranan yang sangat penting disebabkan oleh sifatnya yang mampu menyebarkan pesan dengan cara yang sangat sederhana dibandingkan dengan dilakukan dengan menggunakan pamflet, umpamanya. Teknologi mutakhir telah membantu radio dalam bidang hard-ware sehingga dengan sistem FM sebagai pengganti AM, dapat mencapai sasarannya lebih efektif, baik dalam daya pancar maupun dalam penyempurnaan program.

Tetapi, baik film maupun radio telah banyak memberi manfaat dan juga telah mengalami penyempurnaan dalam pembuatan programnya. Namun, semuanya memperoleh ancaman yang cukup signifikan dalam perjalannya dengan hadirnya televisi.

Televisi dalam penyiaran pesannya itu bersifat audio visual, dapat dilihat dan didengar dan langsung mendatangi rumah-rumah penduduk. Dengan demikian maka televisi benar-benar dapat menyaingi film-film bioskop dan sandiwara-sandiwara radio dan cerita atau berita surat kabar.

Meskipun keempat media massa tersebut tampak mengalami (semacam) kompetisi dalam perkembangan komunikasi massa selama ini. Namun, semua perangkat media massa tersebut telah saling mengisi karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, surat kabar memiliki kelebihan bahwa berita yang disiarkan dapat dibaca kapan saja dan secara berulang-ulang, selain dapat dijadikan sebagai bukti otentik. Film mempunyai kelebihan bahwa film mempunyai kemampuan penyajian hiburan yang sangat memuaskan tanpa ada gangguan dari mana-mana. Dan kelebihan Radio adalah dapat menyiarkan berita tanpa harus meninggalkan kegiatan. Pendengar radio dapat mendengar siaran dengan tetap bekerja. Serta kelebihan televisi adalah televisi dapat menyampaikan berita dari berbagai kebutuhan manusia, informasi, hiburan dan lainnya. Masyarakat pemirsa televisi tidak perlu lagi ke bioskop atau ke mana-mana karena sudah ada televisi.

2. Ciri Komunikasi Massa

Ciri-ciri komunikasi massa dapat ditentukan oleh sifat komunikannya, sifat pesan, sifat media dan komunikator serta sifat efek. Misalnya, sebagai berikut:

2.1. Sifat Komunikan, komunikan komunikasi massa adalah bahwa jumlah besar atau khalayak dapat diperoleh dalam waktu singkat.

2.2. Sifat Media, sifat media massa adalah serempak dan cepat. Artinya, keserempakan tersebut dapat dilihat saat komunikator menyajikan pesan kepada komunikan langsung dalam jumlah banyak (besar).

2.3. Sifat Pesan, pesan yang disampaikan melalui media massa adalah umum (publik). Sebab, media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak.

2.4. Sifat Komunikator, komunikator pada media massa seperti wartawan, sutradara, penyiar radio, penyiar televisi adalah komunikator terlembagakan (institutionalized communicator).

3. Fungsi Komunikasi Massa

Secara garis besar fungsi komunikasi massa adalah:

1. Menyiarkan informasi (to information)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

Ketiga fungsi komunikasi massa di atas, tampaknya fungsi yang paling utama adalah penyebaran informasi. Penyebaran informasi yang sangat tergantung pada jenis media massa. Sehingga, surat kabar yang menjadi arus utama berfungsi ini untuk menyiarkan berita-berita yang mencakup peristiwa, yang berhubungan dengan segala pikiran dan aktifitas seseorang.

Sedangkan fungsi mendidik dan menghibur hanya merupakan fungsi tambahan dari penyebaran informasi. Misalnya, artikel-artikel, cerpen, cerita bersambung dan sebagainya. Begitupun fungsi dari kehadiran film, radio dan televisi yang berfungsi sebagai mendidik dan menghibur hanya tambahan dari fungsi yang paling utama yaitu menyebarkan informasi.

C. Konsep Media

1. Pengertian Media

Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antar manusia, maka media yang paling dominan dalam berkomunikasi adalah panca indera manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima panca indera selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan.

Untuk mencapai sasaran komunikasi, maka dapat dipilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Mana yang terbaik dari sekian banyak media komunikasi itu tidak dapat ditegaskan dengan pasti sebab masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Misalnya, pesan melalui media tulisan atau cetakan dan media visual dapat dikaji berulang-ulang dan disimpan sebagai dokumentasi, pesan melalui media aural dapat didengarkan pada saat mata dan tangan dipergunakan untuk mengindera hal-hal lain seperti mendengarkan berita radio ketika sedang baring, dan pesan melalui media audio-visual dapat ditangkap secara lengkap, dapat dilihat dan didengarkan (Effendy, 2000:37).

Jenis-Jenis Media

Media komunikasi banyak jumlahnya, mulai dari yang tradisional sampai yang modern, seperti kentongan, bedug, pagelaran kesenian, surat, papan pengumuman, telepon, handpon, telegram, pamflet, poster, spanduk, surat kabar, majalah, film, radio dan televisi serta videotron yang pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau cetakan, visual, aural, dan audio-visual.

Menurut Cangara media digolongkan atas empat macam, yakni media antar pribadi, media kelompok, media publik dan media massa. Penggolongan tersebut akan diuraiakan sebagai berikut:

Media antar pribadi

Untuk hubungan perorangan (antar pribadi), maka media yang tepat digunakan ialah kurir (utusan), surat dan telepon. Kurir banyak digunakan oleh orang-orang dahulu kala untuk menyampaikan pesan. Surat adalah media komunikasi antar pribadi yang makin banyak digunakan, terutama dengan makin meningkatnya sarana pos serta makin banyaknya penduduk yang dapat menulis dan membaca. Surat dapat menampung pesan yang sifatnya pribadi, tertutup dan tak terbatas oleh waktu dan ruang.

Media komunikasi antar pribadi lainnya ialah telepon yang banyak digunakan di Indonesia, bukan saja kepentingan komunikasi yang bersifat pribadi, tetapi juga untuk kepentingan bisnis dan pemerintahan. Telepon selain selain memiliki kelebihan dalam kecepatan pengiriman dan penerimaan informasi, telepon juga lebih ekonomis dibandingkan dengan biaya transportasi, waktu yang relatif singkat serta interaktif.

Media kelompok

Aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak lebih dari 15 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok, misalnya, rapat, seminar dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar biasanya dihadiri oleh khalayak tidak lebih dari 150 orang, dan tujuannya membicarakan suatu masalah dengan menampilkan pembicara, kemudian meminta pendapat atau tanggapan dari peserta seminar dari kalangan pakar sebagai nara sumber dan pemerhati dalam bidangnya. Sedangkan konperensi biasanya dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu dengan materi yang dibahas umumnya berkisar masalah internal dan eksternal organisasi seperti kongres atau muktamar oleh organisasi yang mempunyai massa banyak.

Media kelompok juga masih banyak ditemukan dalam masyarakat pedesaan, seperti: tudang sipulung di Sulawesi Selatan, banjar di Bali, rembuk di Jawa dan sebagainya. Sedangkan bagi masyarakat kota media kelompok banyak digunakan dalam bentuk organisasi profesi, organisasi olah raga, pengajian, arisan dan organisasi lainnya.

Media publik

Aktivitas komunikasi yang melibatkan khalayak kurang lebih 200 orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media publik, misalnya: rapat akbar atau rapat raksasa. Rapat akbar biasanya khalayak berasal dari berbagai macam bentuk, tetapi masih mempunyai homogenitas, misalnya kesamaan partai, kesamaan agama, dan kesamaan kampung. Dalam rapat akbar (public media) khalayak melihat langsung pembicara yang tampil di atas podium, bahkan biasanya sesudah mereka berbicara, mereka turun berjabat tangan dengan para pendengar sehingga terjalin keakraban di antara mereka meski kadangkala pembicara tidak dapat mengidentifikasi satu persatu pendengarnya.

Media massa

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Karakteristik media massa, sebagai berikut:

Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi.

Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima dan jika terjadi umpan balik biasanya memerlukan waktu atau tertunda.

Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan bergerak secara luas dan simultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.

Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar dan semacamnya.

Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa.

Berdasarkan uraian di atas, maka jenis media yang efektif dalam mencapai sasaran komunikasi bergantung pada sifat media serta pemilikan media pada khalayak.

Date: 2016-08-29; view: 186; Нарушение авторских прав; Помощь в написании работы --> СЮДА...



mydocx.ru - 2015-2024 year. (0.005 sec.) Все материалы представленные на сайте исключительно с целью ознакомления читателями и не преследуют коммерческих целей или нарушение авторских прав - Пожаловаться на публикацию